Menjadi Orang Jepang, Hidup Simpel Sekali
Kalau membaca penjelasanku berikut, pasti kamu akan setuju bahwa jadi orang Jepang, adalah simpel sekali. Yang dimaksud dengan simpel adalah sederhana dan tidak ada hal yang aneh aneh yang dilakukannya. Barangkali, kalau dijabarkan secara singkat, otak orang jepang, kurang satu, yaitu kurang otak bagian neko-neko.
Dimulai sejak lahir, dia sudah dimanja dengan berbagai fasilitas untuk hidup normal. Mulai dari bayi dibayar 30 juta hingga sekolah dan kesehatan gratis hingga SMA. Yang perlu mereka lakukan adalah belajar dan sibuk dengan belajarnya itu. Mulai dari bangun pagi, makan sarapan instant hingga lunch yang disediakan juga instant (walaupun terlihat buatan sendiri, tapi buatan sendiripun, tetap berbahan instant). Pulangnya sudah capek dan akan disibukkan dengan belajar dan bercenkrama dengan keluarga.
Menginjak universitas, mereka berangkat agak siang (dan banyak juga yang terlambat) dari jam pagi SMA. Begitu selesai, mereka juga ada yang ngeband, kendo, dan aktivitas mainan mereka, akan tetapi memasuki tingkat tiga, mereka tidak lagi beraktivitas seperti itu, melainkan full di laboratorium mengerjakan experimen nya. Disinilah hidupnya simpel sekali. Berangkat jam sepuluhan, buka komputer, ketak ketik, mengerjakan penelitian, dan pulang jam enam sore. Ada juga yang masih main bersama rekan klubnya, ada juga yang langsung pulang untuk ketemu bapak ibunya.
Disamping anak anak tingkat tiga melaksanakan aktivitas sebagai mahasiswa, yaitu peneltian, mereka juga asyik dalam mencari kerja. Hampir 100% mereka pasti mendapat pekerjaan sebelum lulus. So, setelah lulus, mereka langsung bekerja, tanpa ada masa waktu nganggur. Selesai.. kan..
Menjadi orang Jepang, hidup memang simpel: lahir, belajar, bekerja, tua, meninggal, tanpa ada halangan.
Woow…its too simple!!akuew pgn penjelasan hidup simple yg mengasikkant!
fyanni
January 3, 2010 at 4:33 am